Ach Khoirul Anas
adalah nama pemberian dari orang tua yang sangat mengharapkan anaknya menjadi
seorang yang sangat baik seperti baiknya
nama yang beliau berikan kepada anaknya yang imut dan menggembirakan, aku
mempunyai 4 saudara pada masa itu kemudian di susul lagi 2 saudara saya di
lahirkan pada tahun 1980an dan mulai sekolah di TK ROUDLOTUL MUTA’ABBIDIN setelah menginjak 4 tahun dari
kelahiranku ,DI tahun pertama aku sekolah masih dihantar oleh ibuku tapi aku sendiri
sudah tak ingat apa yang aku lakukan di massa yang sangat lucu itu, sampai 2
tahun dari di mulainya aku sekolah aku betul –betul tak ingat apa yang aku
kerjakan tapi sebetulnya masa seperti itu
adalah masa yang menyeronokkan ,setelah masuk
di tingkatan TK C (persiapan )di katakan persiapan karna siapa saja yang
sudah masuk di sini berarti dah mau mengijak klas 1SD ,di masa inilah aku baru
mulai ingat kejadian yang aku lakukan
,pada masaitu madrasah yang aku tempati masih berdiding gedek(jawa)dinding yang
terbuat dari bambu dan lantainya masih
berlalaskan batu pasir dari kali hutan bukan
seperti sekarang yang serba kramik ,dinding yang terbuat dari bamboo itu masih
berlubang –lubang dan di suatu sudut ada lubang
yang besar,lubang yang besar itu buat
keluar masuk anak –anak biasa namanya
anak kecil mainanya ada yang kejar –kejaran,ada yang main lempar –lemparan,dan
ada yang hanya menangis pokoknya ber
macam-macam lah.
Pada masa di
tingkatan TK C aku mempuyai teman yang akrap denganku dia bernama Kholik yang
sekarang denganku dah macam gak
kenal,dengan begini akrapnya di mana ada
aku mesti ada dia, dimana aku masuk kelas diapun ikut masuk kelas ,aku gak
masuk dia jugs ikutan gaak masuk,aku dengan dia ini bisa di katakan pinang di
bekah dua pada masa itu,di massa-massa ini massa aku duduk di klas TK C aku
sering gak masuk alias mbolos.
Bangunan madrasahku ini berdekatan dengan tanah perkebunan ,di
sebelah selatan terdapat tanah perkebunan milik orang kampong dan sebelah
baratnya terdapat pemakaman/kuburan di sebelah utara utara dan timurnya
bersebelahan dengan rumah –rumah penduduk .di saat aku dan dia mbolos sekolah
kita sering main di belakang madrasah yang bertepatan di sebelah selatannya,permainan
itu tidak lain hanyalah cari belalang
terkadang cari jangkrik dan terkadang juga cari buah juwet (jawa) yang
buahnya hitam seperti anggur hitam tu pada waktu musim buah itu,terkadang aku
mencari buah mangga kalao pada musim mangga ,soalnya di perkebunan itu terdapat
banyak pohon mangga dan massa itu masih
jarang orang yang punya pohon tersebut.perkebunan mangga dan juwet itu di
kelilingi pagar dawai yang tajam sekali .suatu hari ada orang yang curi masuk
kesitu dia kena dawainya sampai invecsi ,perkebunan itu di jaga dua orang tua
suami istri tapi dia sangat kolot dan pelit,memang orang zaman dulu itu kolot –kolot
dan terkenal pelit-pelit , saya dan kholik mau curi masuk ke perkebunan
itu untuk ngambil juwet dan mangganya:
Saya :lik
gimana kalao kita langsung masuk ke
perkebunan ngambil di dalam
Kholik : Ah …..! gak mao lah takut .
Saya :gak pa-pa…!yang penting kita hati –hati dan
jangan sampai ketahuan.
Kholik :nanti kalao kita ketahuan dan di kejar
bagaimana…?
Saya :yaaa…..!langsung kita lari
Setelah perbincangan
antara aku dan dia kita langsug masuk kedalam bersama-sama eeeeee…. Sudah pungut
–pungut buahnya kita gak da yang bawa plastic ,namanya masih anak-anak
tanpa pikir panjang buah juwet tadi aku letak di bajuku dengan keadaan kain itu
aku lipat gitu aja.sementara pada masa itu aku pakai baju berwarna putih ,eeeeh…..!yang
namanya juwet warnanya hitam kebiru-biruan ditaruh di baju putih yaa langsung ikut berwarna putih tapi kejadian itu
aku tidak menghiraukan bajuku, mungkin karna pada masa itu aku masih kecil
sehingga aku tidak menghiraukan sama sekali tapi mau sampai di rumah aku
takut juga dan akhirnya apa yang aku
takutkan terjadi juga aku sampai di rumah diomelin ibuku sampai aku menangis kuat gak karu –karuan.di
zaman dulu yang namaya buah sangat berharga dan jarang yang punya kalao bukan
orang yang berduit apa lagi aku yang Cuma anaknya arang pas-pasan yang uangnya
hanya cukup buat makan sehari-hari saja yaa gak mungkin bisa beli buah –buahan yang
lezat seperti itu hanya bisa ingin dan ingin saja.
Pada suatu hari aku
dan kholik mbolos sekolah lagi dan aktivitasnya juga sama bermain di bekakang
sekolah di perkebunan cari bahan yang bisa di makan ,di hari itu kita bermain
agak jauh dari sekolahan di situ kita ketemu dengan tanaman ketimun yang sudah
berbuah sholik teryata nekat ngambil
buah ketimun itu eeeh…!gak taunya ada orangnya yang menunggu dan orangnya tau
kalau aku habis ngambi ketimunya di
kejar aku berdua .aku lari sekuat tenagaku sambil lari –lari sholik mengejek
orang yang punya ketimun,dia punya nama muntaqimah sholik mengejeknya dengan kata-kata 'muntakimah elek ,muntakimh eeelek....... secara terus menerustimun eelek ,timun elek ,timun eelek secara tidak sadar aku sudah berada didepan sholikkarna sholik lari sambil mengejek ada di belakangku, eeeee,,,! tau -tau orang yang punya itu sudah menangkap temenku sholik kemudian sholik di ikat di pohon mangga dengan benang besar (tampar),akhirnya si sholik sampai menangis tapi anehnya si sholik sambil menangis mulutnya gak bisa diam dia ngomel terus ngejek yang punya ketimun,terkadang dia menjerit dan keluar kata -kata muntaqimah eeeeelek...... lepaskan aku dan ada banyak lagi kata -kata yang kluar dari mulut temankudan ada pula kata-kata yang tidak baik juga akhirmya bude muntakimah tu gak bisa ngotrol emosinya sengga sholik di biarkan sampai 1/2 hari dan di laporkan ke orangtuanya juga.kemudian orang tuanya shlik mendatangi aku ,menayakan hal-hal yang terjadi setelah aku ceritakan perkara yang terjadi bahwa sholik tadi begini,begini dan begini akhirnya orang tuanya sholik puas dengan critaku kemudian beliao pulang,tapi anehnya setiap orang tua sholik ketemu aku dimana saja mereka pasti mengejek aku dengan kata-kata''nas timon tho''(jawa) nas mau ketimun yaa,kata- ini terdengar setiap aku ketemu dengan keluarga sholik lebih -lebih ibunya sholik dan mbaknya,setelah kejadian itu dan mengijak di kelas 1SD sholik tidak sekolah di situ lagisholik dah pindah ke sekolah lain yaitu sekolah DARMA(Darul maarif) mulai saat ini aku dengan sholik sudah gak akrap lagi walaupun aku dan dia pada malam hari masih ketemu di pondok tempat orang belajar Agama tapi lama - kelamaan dia pun gak aktif juga.
Mengijak klas 1 SD aku sama sekali blom bisa membaca seperti orang sekarang ini,kecil kecil sudah pandai membaca semua lain dengan zaman aku dulu ada yang sampai klas 6 juga blom bisa membaca pada waktu menempati klas 1 SD ini aku baru bisa mengenal huruf ABCDFJ.......itu saja padahal sudah kelas 1 kelasnya saja yang tinggi namun ilmunya masih kosong ,Guru-guru di kelas 1SD ini sabar,ramah dan baik hati ada satu guru yang namabeliau adalah pk Ali Qosdi ciri-ciri orangnya ber kumis tebal dan berjenggot suarnya merdu biasanya bekiau punya tugas mengumangdangkan Adzan di masjid terkadang pula di mushla/pondokdi klas satu ini semua siswa masuk pagi hari pertama masuk kelas 1 banyak kawan-kawan yang baru ada dua kawan yang namanya sama yaitu Khoirul Anam tapi yang satunya takut masuk kelas soalnya dia takut dengan pak Ali Qosdi sebetulnya pak Ali Qosdi ini orangnya ramah ,baik,namun si Ali ini takut dengan kumisnya sehingga dia mau sekolah kalau di hantar sama ibunya, ibunya Ali ini gak cukup hanya menghatar beliau harus ikut juga di dalam kelas,lucu si ali ini jadi bahan tertawaan temen-temen karna semuanya sudah pergi sendiri akhirnya ibunya ali malu juga dan dia terus gak sekolah.
Pak Ali Qosdi orangnya berwibawa,jujur ,ke Agamaan beliau sabar mendidik siswa-siswi MI/SD,beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Arab, hari-hari tiap waktu beliau selalu mengajarkan huruf demi huruf ''AA,II, UU ,AAA' BAA,BII, BUU,BAA' dan seterusnya tiap hari setiap waktu beliauhanya latihan vokal seperti itu, pada suatu hari siswa kelas 1 di haruskan membawa pencil kemudian pada waktu beliau pencil temen-temen baru demua lha......!pada waktu itu aku sendiri sampai salut dengan pak Ali Qqsdi beliau tu dengan sabarnya mengupaskan kayu pencilnya semua siswa klas 1 padahal waktu itu siswa di kelasku jumlahnya 30 orang memang Guru-guru dulu memang sangat telatin mendidik anak didiknya sampai kita semua gak terasa suka masuk jamnya pak Ali Qosdi.
Di saat aku kelas 2 MI aku pada masa itu juga belom bisa membaca hanya mengenal huruf A sampai Z kalau membaca memang belom bis,dulu akku bisa di katakan murid yang ketinggalan ( IQ rendah )/siswa yang dedel kurang cepat tanggap dengan pelajaran, walaupun sudah belajar dengan tekun namun hasilnya aku tetap blom bisa membaca,setiap bapak guru dan ibu guru menyuruh aku membaca ke depan beliau-beliau tu jengkel dengaku karna aku tetap blom bisa membaca,aku mengeja saja masih susah pa;agi membaca susah memmang susah bagiku .
Ibuku sejak aku kecil lagi sudah berjualan membuka toko kecil di rumah toko ibuku itu toko serba ada dari bahan dapur ,bumbu-bumbu, sayur-sayuran, peralatan sekolah alat kosmetik pokoknya lengkap, ibuku memmang suka dengan berjualan tapi dari aku kecil sampai aku besar itu saja hasilnya gak ada peningkatanya malah- malah ibuku punya hutang banyak smpai mengalami kemunduran yang pesat dan akhirnya bangkrut sehingga ibuku terpaksa menutup tokonya karna di lamda utang yang banyakmungkin semua .....! yang penting ada pelanggan kami boleh melayan sehingga ibuku gak sempat mengurus anak-anaknya pagi-pagi ibuku sudah melayan custamer toko di lanjutkan lagi sekitar jam 9 pagi beliao pergi ke pasar sampai jam 11 terkadang sampai jam 12 siang terkadang juga di isi masak untuk makan siang, memang waktu untuk mengurus anak-anak memang gak sempat terkadang juga anak-anaknya mau pergi sekolah blom ada yang sarapan pagi hanya sekedar minum air putih saja,kalau dah waktu istirohat baru aku saudara-saudaraku pulang untuk sarapan pagi,memang rumahku dengan sekolahan tidak seberapa jauh jarak rumahku dengan sekolahan sekitar 50 m gitu, jadi puklang terus balik lagi ke sekolahantidak memberatkan bagiku begitulah kehidupan sehari-hariku sedangkan bapakku sudah merantau di negeri jiran menjadi TKI malaysia,otomatis kalau masalah mengurus anak-anak ya tergantung pada ibuku kalau bapakku ya ggak mungkin apalagi pada zaman dulu transportasi, alat telekomunikasi masih sulit di jangkau, di kampingku aja masih blom ada kalau kami mau menggunakan alat -alat itu harus manempuh 6km dari kampungku,sedangkan bapakku selama itu harus menggunakan jasa orang lain yaitu kalau ada orang balik kampung baru bapakku kirim surat pada orang yang balik itu,kalau gak ada orang yang balik kampung ya sampai berbulan-bulan gak tau kabar keluarga.
sedangkan aku yang tidak begitu pandai dalam segi pelajaran sampai kelas 4 baru sedikit demi sedikit bisa membaca padahal emen-temenku banyak yang sudah mahir membaca,setiap guru masuk kelas biasanya para murid di suruh ke depan satu per satu membaca pelajaran namun kalau sudah giliranku aku sangat takut dan grogi akhirnya aku memaksakan diri dan lama kelamaan aku pun bisa dengan membaca dengan lancar
masa kecilku setiap pulang dari sekolah aku harus sholat berjamaah dzuhur di mushola setelah itu aku rutin menuntut ilmu Agama (belajar membaca Al-Qur'an) di pondok putri di bawah bimbimngan mbah nyai zainabdan setiap sore hari selepas asyar(jam 4sore)aku sering bermain dengan kawan -kawan ,main petak umpet, blok sodor, terkadang juga membuat mainan yang terbuat dari tanah dan malamnyapun pergi ke pondok bersama tetanggaku . guna untuk mengaji Al-Qur'an ,aku orangnya penakut dan setiap pulang dari pondok aku di takut-takutin karna di depan rumahku tu kawasanya serem dan jarang ada orang masuk kesitu jadi aku selalu di takut-takutin sehingga aku gak jadi masuk dan kemudian di jemput ibuku.
Di massa gelora jiwa muda mulai tumbuh aku di ajak oleh seorang temen namanya mat dia mengajari aku caranya cari duit aku di ajak pergi ke sawah cari kedelai sisa- sisa orang panen yang ketinggalan aku mengutip-ngutipsatu demi satu batang kedelai dan aku kumpulkan menjadi banyak setelah itu aku bawa pulang setiap hari selepas sekolah aku pergi ke sawah lagi dan nglakuin seperti yang hari-hari aku lakuin,pernah juga aku jual es lilin (es yang di bungkus dengn plastik kecil) dan ditaruh di peti tremos agar tetap keras dan membawa alat bunyi-bunyian untuk dipakai mengudang orang eoi suatu hari es yang aku bawa itu nggak laku-laku hanya laku sedikit sampai sore hari aku kembalikan lagi ke yang punya dan aku hanya dapat upah 15 rupiah gak sampai 100 rupia ohh malangnya aku pada hari itu sampai takut pulang gara-gara aku gak dapet duit memang sich.....! orang tua aku gak tau karna aku tadinya membawa teman dan yang aku takutin teman aku nantinya mangadu orang tuaku .
S etelah mengijak umur 10 thn aku dah mengenal dunia yang aneh-aneh,aku mengenal dua oraang yang menjadi teman karib kami bertiga ini memang akrab kemana-mana bersama-sama,setiap malam kami berkumpul sampai kita mermpunyai gagasan bagaimana rasanya merokok dan akhirnya kita bertiga beli sebungkus, pada masa itu kita mencuba rokok bentol dan kita cuba bersama-sama dengan cara sembunyi-sembunyi,kita bertiga akrap hanya beberapa tahun saja sekitar tiga tahunan gitu kemudian kita ada masalah yang menimbulkan kerenggangan pada hubunngan kita sehingga kita saling berpisah.DI saat ini aku berumur 13th aku dah menduduki tingkatan SMP aku mengenal orang yang lebih tua dariku aku berteman dangan dia ini aku selalu di didik untuk belajar yang tekun ,disiplin dan banyak lagi yang dia ajarkan ke aku, dia ini bukanlah seorang guru tapi bagiku dia adalah guruku yang sangat sabar mendidiku dia pandai mengambil hatiku,setiap hari senin kamis aku di didik berpuasa sunah ,malam hari aku di ajak sholat malam tentunya sholat tahajudalku bertemaan dengan dia menjadi orang yang pandai,displin, sabar dan tanggung jawab.
Di tingkatan SMP ini aku bersama teman-teman sekelas membikin usaha kecil-kecilan yaitu membuat reyeng ( tempat naruh ikan pindang)karna di kampungku bikin reyeng sudah menjadi pekerjaan sampingan utntuk memenuhi kebutuhanya sementara kita sekelasmembikin reyeng dengan semangat dengan tujuan agar kita mempunyai uang kas kelas yang banyak, pada masa initemen-temen sekelasku laki-lakki maupun perempuanya sangat kompak sampai guru-guru,siswa/siswi yang lainya salut dengan kita semua di karnakan kekompakan kita ,ini segi positifnya dari pada temen-temen sekelasku hari-hari kita semua selalu menolong di kantor guru entah itu hanya membersihkan kantor atau menyusun barang-barang yang ada di kantor tersebut, sampai- sampai kepala sekolah itu sangat sayang dengan kita semua, kita semua menjadi anak mas bagi kepala sekolah,tapi dari segi negatifnya kita semua di dalam kelas sangat dan sangat degil sering nggak mendengarkan Bapak ibu guru sedang menjelaskan pelajaran dan aku sendiri saat duduk di bangku SMP aku mengenal dengan adanya warung dan teme-temen yang sering nongkrong di tepi jalanan,aku bertemankan mereka yang hari- harinya hanya nongkrong di warung dan tepi jalanan yang hanya menghabiskan uang ,pagi,sore,mau sekolah selepas sekolah hanya nongkrong di warong kopi,semua itu aku lakukan sampai akhir SMP karna jiwaku membrontak nggak cocok dengan kehidupan seperti itu karna bagiku kebiasaan seperti ini tidak mempunyai masa depan cerah di samping itu orang tuaku juga tidak senag dengan kebiasanku tapi walaupun jiwaku dan orang tuaku sudah seperti itu aku masih nggak memperdulikan ,sumber aku mendapatkan uang sudah jelas dariorang tuaku dan sedikit lagi dari pemberian sepupuku keponakan dari Bapakku ,aku di beri uang oleh dia di karnakian dia kasihan ma aku dan sering juga karna aku di suruh dia beli barang dan kembalinya di kasihkan ke aku terkadang juga aku di suruh ke sawah mencari rumput buat makanan lembunya , karna pekerjaan sepupuku seorang sopir sehingga dia nggak sempat ngabil rumput untuk lembunya akhirnya nyuruh aku ,terkadang pula aku nolong dia ke sawah tanam jagung ngabil panenandan banyak lagi yang aku lakukan untuk itu dan dia ngasih aku uang seperti pekerja lainyaterkadang malah lebih dari pada pekerja pekerja lainya , semua uang yang aku dapat itu aku habiskan untuk hura- hura di warung saja.
Di akhir smp aku sudah nggak tahan lagi dengan kehidupanku yang hanya foya -foya akhirnya aku bilang ke ibuku kalo aku mau merubaah kebiasanku yang nggak baik, pada mulanya aku berbicara dengan ibuku yang aku pintak sekolah di luar kampong aku pintak di pindah ke jombang pada waktu itu tapi ibuku enggan melayan aku,aku memitak izin boliao dengan kata-kata:
aku :mak aku ngerti kaloselama ini pean nggak senang dengan kebiasaanku seandainya aku
miatak di pindah sekolah gitu gagaimana........?
ma :gak usah di sini saja .!wong bapakmu juga sudah tua
aku :tapi mak peyan sendiri pingin aku ngrubah sikapkebiasaanku yang buruk inikalao aku
masih sekolah di sini terus kemungkinan besar aku nggak bisa ngrubahnya makkarnaaku
masih sulit berpisah dengan mereka.
tapi walau aku sudah memberi penjelasan seperti itu ibuku tetap nggak ngasih izin ke aku ,setelah itu lebih-lebih aku duduk di bangku SMA kebiasaan burukku tambah parah hari-hari nongkrong nongkrong di tepi jalan dan nongkrong di warong sampai sekolahku tergganggu dan aku sering mbolos di sebabkan malam harinya aku begadang terus terkadang sampai pagi,aku gak tidur setiap hari jarang tidur di rumah aku tidur dimana-mana terkadang tidur di teras orang ,di rumahnya orang yang punya warung yang biasa aku nongkrong di situ pokoknya yang penting aku boeh tidur nggak peduli di mana tempatnya pagi -paginya aku telat bangun dan nggak pergi sekolah terkadang pergi sekolah jam kedua pernah juga aku mbolos hampir satu bulan.
Suatu saat ibuku kehilangan uang dan beliau nuduh aku yang ngambilnya tapi aku benar-benar tak mengambil uang itu tapi ibuku tetap ngotot bahwa aku yang ngambil,pagi aku baru sampai di rumah mengijakkan kakiku di pintu langsung aku di kejar ibuku dengan membawa air yang habis di pakai aku betapa terkajutnya air itu langsung di buang ke mukaku dengan berkata "dasaranak tak tau di untung "tapi aku tetap diam saja aku ngak berani melawan di samping itu pendiam sudah menjadi sifatku sejak kecil, sebetulnya aku memang marah tapi nggak berani melawan walaupun satu patah katapun dan akhirnya diam-diam aku pergi meninggalkan rumah sampai beberapa minggu selama aku nggak pulang aku singgah di rumah temenku dia ini masih termasuk famili juga tapi jarak rumah ini ngga jauh dari rumahku dan orang tuaku nggak tau kalau aku tinggal di situ akhirnya selama dua minggu mbakku baru mencari cari keberadaanku, waktu hujan rimis-rimis di cari juga kerumah itu rumah pada massa itu tengeh tutup mbaku panggil-panggil yang punya rumah pada masa itu aku sedang melihat televisi samar-samar aku dengar suara itu langsung aku masuk kedalam kamar dan temenku keluar membuka pintu kemudian di tdnya oleh mbaku tapi dia nggak mengaku kalau aku ada di dalamda akhirnya aku kasihan juga kemudian aku terpaksa pulang, selama aku nggak pulang kerumah akupun nggak masuk sekolah,setelah aku pulang kerumah besoknya aku mulai masuk sekolah di seolahan aku di panggil kepala sekolah ke kantor,di dalam situ sku di kasih tau kalau aku mau di keluarkan dari sekolahan slasanya karna aku sering mbolos,pada masa itu dah mau mengijak kelas 3SMA tapi Alhamdulillah..... pada masa itu aku ngak jadi di keluarkan di sebabkan kepala sekolahku ber belas kasihan ke aku di karnakan jasa dari orang Bapaku sehingga aku sekolah sampai lulus SMA.
selah lulus SMA aku melanjutkan belajar agama di pondok kediriselama sku di pondok sku kepikiran keluarga terutama Bapakku yang selama ini susah membiayaiku di benakku au ingin sekali membantunya meringankan beban keluarga skhirnya aku hanya betah di pondok selama satu tahun,ceritanya,pas ada liburan aku pulang selama seminggu aku di rumah massa aku mau balik aku minta pesangon beras sama duit setelah di bungkuskan beras aku bilang mintak duit tapi abukku marah-marah maunya nggak ngasih aku duit sambil ibukku ngomel-ngomel aku bilang aku nggak aan balik ke pondok sengan nada kasar dan aku melangkah keluar aku bingun aku aku pergi naik ankot tapi tak ada tujuan akhirnya aku sampai ke kota tuban di sana kau duduuuk ... derenung entah apa..? yang aku renungkan sehingga sore hari emudian aku balik ke rumah,selang beberapa bulan ngak ada kegiatan aku luahkan perasaanku yang kalut itu dengan temen-temenku dulu ,di samping itu aku berbincang dengan sepupuku skhirnya aku di kasih saran agar aku telpn ke Bapak kalau aku mau nyusul jadi TKI ke malaysia setelah Bapakku ngasih izin ke aku, aku langsung mengurus dokument-dokument yang mau di bawa masuk malaysia otomatis semua ini dengan bantuan sepupuku setelah semuany siap aku mau brangkat ibuku nggak meridloinya tapi aku tetap berangkat,pengalaman pertama aku masuk di malaysia pas pas di bandara sepang malaysia aku nggak lolos cekiing dari emigretien aku ken lokap selama tiga hari kemudian pagi-pagi aku di hantar balik ke indonesiasampai di juanda surabaya akunaik angguna ke bungorase aku naik bus pulang ke lamonganwaktu itu uangku hanya pas-pasan sampai rumah setelah aku di rumah selang satu minggu aku di hantar masuk lagi ke malaysia oleh ejen yang mengurusi aku pada kepergianku yang ke dua ini aku lolos dari pemeriksaan imigretion dan aku di jemput oleh sepupuku adiknya sepupuku yang sering nolong aku di rumah, aku di bawa ke tempat Bapakku aku di malaysia ini memakai visa pelancong bukan permit kerja otomatis akku disini nggak bisa tenang tidurnyapun sembunyi-sembunyi terkadang lobangan tanah,di hutan terkadang dlam tanki air dan di tempat-tempat yang kita bikin pokoknya nggak tenang husup pada massa itu selama setahun aku kerja di malaydia ini aku sakit-sakitan terus dan akhirnya aku pulang,selama di rumah aku ngisi waktu luangku dengan pergi ke pare kediri aku kursus di sana selama enam bulan ,setelah itu aku berusaha mencari kerta di indonesiadan akhirnya aku dapat kerja di bojonegoro sebagai sales,aku sebagai sales hanya kuat dua bulan saja sehingga aku jadi penganguran lagi beberapa bulan aku menganggur au mau masuk ke malaysia lagi jadi TKI tapi lewat jalor yang betul selama aku di malaysia dan punya permit kerja hanya bisa aku pakai setahun karna nggak dapat di sambung lagi katanya aku ngga lulus medical dan terpaksa aku harus pulang di rumah aku ngurus permit lagi jadi TKI dan iut ejen yang sama, pada waktu medical di indonesia aku ngak ada masalah apa-apa sampai di malaysia di sini udang-undangnya harus medical lagi di sini setelah ejenku melihat keberadaanku ejen itu telpon ke rumah setelah aku di medical ternyata aku nggak lulus, tap bapaku nggak mau putus asa masih berusaha supaya aku nggak pulang lagi ke indonesia akhirnya aku di bikinkan permit yang pakai pasportnya orang lain yang selama ini aku pakai otomtis nama di pasport itu bukan namaku asli tapi nama orang lain.
aku kenal dengan adanya Enterprenaur ritel ini di perkenalkan oleh temanku dengan adanya Enterprenaur ritel ini aku berharap ke pada diriku sendiri agar aku bisa merubah taraf hidupku yang kurang baik, dan menjadi pengusaha yang sukses yang bisa menciptakan lapangan kerja buat temen-temenku yang masih menganggur nggak ada kerjaan,dan orang-orang yang masih jauh di bawah emiskinan.
Mengijak klas 1 SD aku sama sekali blom bisa membaca seperti orang sekarang ini,kecil kecil sudah pandai membaca semua lain dengan zaman aku dulu ada yang sampai klas 6 juga blom bisa membaca pada waktu menempati klas 1 SD ini aku baru bisa mengenal huruf ABCDFJ.......itu saja padahal sudah kelas 1 kelasnya saja yang tinggi namun ilmunya masih kosong ,Guru-guru di kelas 1SD ini sabar,ramah dan baik hati ada satu guru yang namabeliau adalah pk Ali Qosdi ciri-ciri orangnya ber kumis tebal dan berjenggot suarnya merdu biasanya bekiau punya tugas mengumangdangkan Adzan di masjid terkadang pula di mushla/pondokdi klas satu ini semua siswa masuk pagi hari pertama masuk kelas 1 banyak kawan-kawan yang baru ada dua kawan yang namanya sama yaitu Khoirul Anam tapi yang satunya takut masuk kelas soalnya dia takut dengan pak Ali Qosdi sebetulnya pak Ali Qosdi ini orangnya ramah ,baik,namun si Ali ini takut dengan kumisnya sehingga dia mau sekolah kalau di hantar sama ibunya, ibunya Ali ini gak cukup hanya menghatar beliau harus ikut juga di dalam kelas,lucu si ali ini jadi bahan tertawaan temen-temen karna semuanya sudah pergi sendiri akhirnya ibunya ali malu juga dan dia terus gak sekolah.
Pak Ali Qosdi orangnya berwibawa,jujur ,ke Agamaan beliau sabar mendidik siswa-siswi MI/SD,beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Arab, hari-hari tiap waktu beliau selalu mengajarkan huruf demi huruf ''AA,II, UU ,AAA' BAA,BII, BUU,BAA' dan seterusnya tiap hari setiap waktu beliauhanya latihan vokal seperti itu, pada suatu hari siswa kelas 1 di haruskan membawa pencil kemudian pada waktu beliau pencil temen-temen baru demua lha......!pada waktu itu aku sendiri sampai salut dengan pak Ali Qqsdi beliau tu dengan sabarnya mengupaskan kayu pencilnya semua siswa klas 1 padahal waktu itu siswa di kelasku jumlahnya 30 orang memang Guru-guru dulu memang sangat telatin mendidik anak didiknya sampai kita semua gak terasa suka masuk jamnya pak Ali Qosdi.
Di saat aku kelas 2 MI aku pada masa itu juga belom bisa membaca hanya mengenal huruf A sampai Z kalau membaca memang belom bis,dulu akku bisa di katakan murid yang ketinggalan ( IQ rendah )/siswa yang dedel kurang cepat tanggap dengan pelajaran, walaupun sudah belajar dengan tekun namun hasilnya aku tetap blom bisa membaca,setiap bapak guru dan ibu guru menyuruh aku membaca ke depan beliau-beliau tu jengkel dengaku karna aku tetap blom bisa membaca,aku mengeja saja masih susah pa;agi membaca susah memmang susah bagiku .
Ibuku sejak aku kecil lagi sudah berjualan membuka toko kecil di rumah toko ibuku itu toko serba ada dari bahan dapur ,bumbu-bumbu, sayur-sayuran, peralatan sekolah alat kosmetik pokoknya lengkap, ibuku memmang suka dengan berjualan tapi dari aku kecil sampai aku besar itu saja hasilnya gak ada peningkatanya malah- malah ibuku punya hutang banyak smpai mengalami kemunduran yang pesat dan akhirnya bangkrut sehingga ibuku terpaksa menutup tokonya karna di lamda utang yang banyakmungkin semua .....! yang penting ada pelanggan kami boleh melayan sehingga ibuku gak sempat mengurus anak-anaknya pagi-pagi ibuku sudah melayan custamer toko di lanjutkan lagi sekitar jam 9 pagi beliao pergi ke pasar sampai jam 11 terkadang sampai jam 12 siang terkadang juga di isi masak untuk makan siang, memang waktu untuk mengurus anak-anak memang gak sempat terkadang juga anak-anaknya mau pergi sekolah blom ada yang sarapan pagi hanya sekedar minum air putih saja,kalau dah waktu istirohat baru aku saudara-saudaraku pulang untuk sarapan pagi,memang rumahku dengan sekolahan tidak seberapa jauh jarak rumahku dengan sekolahan sekitar 50 m gitu, jadi puklang terus balik lagi ke sekolahantidak memberatkan bagiku begitulah kehidupan sehari-hariku sedangkan bapakku sudah merantau di negeri jiran menjadi TKI malaysia,otomatis kalau masalah mengurus anak-anak ya tergantung pada ibuku kalau bapakku ya ggak mungkin apalagi pada zaman dulu transportasi, alat telekomunikasi masih sulit di jangkau, di kampingku aja masih blom ada kalau kami mau menggunakan alat -alat itu harus manempuh 6km dari kampungku,sedangkan bapakku selama itu harus menggunakan jasa orang lain yaitu kalau ada orang balik kampung baru bapakku kirim surat pada orang yang balik itu,kalau gak ada orang yang balik kampung ya sampai berbulan-bulan gak tau kabar keluarga.
sedangkan aku yang tidak begitu pandai dalam segi pelajaran sampai kelas 4 baru sedikit demi sedikit bisa membaca padahal emen-temenku banyak yang sudah mahir membaca,setiap guru masuk kelas biasanya para murid di suruh ke depan satu per satu membaca pelajaran namun kalau sudah giliranku aku sangat takut dan grogi akhirnya aku memaksakan diri dan lama kelamaan aku pun bisa dengan membaca dengan lancar
masa kecilku setiap pulang dari sekolah aku harus sholat berjamaah dzuhur di mushola setelah itu aku rutin menuntut ilmu Agama (belajar membaca Al-Qur'an) di pondok putri di bawah bimbimngan mbah nyai zainabdan setiap sore hari selepas asyar(jam 4sore)aku sering bermain dengan kawan -kawan ,main petak umpet, blok sodor, terkadang juga membuat mainan yang terbuat dari tanah dan malamnyapun pergi ke pondok bersama tetanggaku . guna untuk mengaji Al-Qur'an ,aku orangnya penakut dan setiap pulang dari pondok aku di takut-takutin karna di depan rumahku tu kawasanya serem dan jarang ada orang masuk kesitu jadi aku selalu di takut-takutin sehingga aku gak jadi masuk dan kemudian di jemput ibuku.
Di massa gelora jiwa muda mulai tumbuh aku di ajak oleh seorang temen namanya mat dia mengajari aku caranya cari duit aku di ajak pergi ke sawah cari kedelai sisa- sisa orang panen yang ketinggalan aku mengutip-ngutipsatu demi satu batang kedelai dan aku kumpulkan menjadi banyak setelah itu aku bawa pulang setiap hari selepas sekolah aku pergi ke sawah lagi dan nglakuin seperti yang hari-hari aku lakuin,pernah juga aku jual es lilin (es yang di bungkus dengn plastik kecil) dan ditaruh di peti tremos agar tetap keras dan membawa alat bunyi-bunyian untuk dipakai mengudang orang eoi suatu hari es yang aku bawa itu nggak laku-laku hanya laku sedikit sampai sore hari aku kembalikan lagi ke yang punya dan aku hanya dapat upah 15 rupiah gak sampai 100 rupia ohh malangnya aku pada hari itu sampai takut pulang gara-gara aku gak dapet duit memang sich.....! orang tua aku gak tau karna aku tadinya membawa teman dan yang aku takutin teman aku nantinya mangadu orang tuaku .
S etelah mengijak umur 10 thn aku dah mengenal dunia yang aneh-aneh,aku mengenal dua oraang yang menjadi teman karib kami bertiga ini memang akrab kemana-mana bersama-sama,setiap malam kami berkumpul sampai kita mermpunyai gagasan bagaimana rasanya merokok dan akhirnya kita bertiga beli sebungkus, pada masa itu kita mencuba rokok bentol dan kita cuba bersama-sama dengan cara sembunyi-sembunyi,kita bertiga akrap hanya beberapa tahun saja sekitar tiga tahunan gitu kemudian kita ada masalah yang menimbulkan kerenggangan pada hubunngan kita sehingga kita saling berpisah.DI saat ini aku berumur 13th aku dah menduduki tingkatan SMP aku mengenal orang yang lebih tua dariku aku berteman dangan dia ini aku selalu di didik untuk belajar yang tekun ,disiplin dan banyak lagi yang dia ajarkan ke aku, dia ini bukanlah seorang guru tapi bagiku dia adalah guruku yang sangat sabar mendidiku dia pandai mengambil hatiku,setiap hari senin kamis aku di didik berpuasa sunah ,malam hari aku di ajak sholat malam tentunya sholat tahajudalku bertemaan dengan dia menjadi orang yang pandai,displin, sabar dan tanggung jawab.
Di tingkatan SMP ini aku bersama teman-teman sekelas membikin usaha kecil-kecilan yaitu membuat reyeng ( tempat naruh ikan pindang)karna di kampungku bikin reyeng sudah menjadi pekerjaan sampingan utntuk memenuhi kebutuhanya sementara kita sekelasmembikin reyeng dengan semangat dengan tujuan agar kita mempunyai uang kas kelas yang banyak, pada masa initemen-temen sekelasku laki-lakki maupun perempuanya sangat kompak sampai guru-guru,siswa/siswi yang lainya salut dengan kita semua di karnakan kekompakan kita ,ini segi positifnya dari pada temen-temen sekelasku hari-hari kita semua selalu menolong di kantor guru entah itu hanya membersihkan kantor atau menyusun barang-barang yang ada di kantor tersebut, sampai- sampai kepala sekolah itu sangat sayang dengan kita semua, kita semua menjadi anak mas bagi kepala sekolah,tapi dari segi negatifnya kita semua di dalam kelas sangat dan sangat degil sering nggak mendengarkan Bapak ibu guru sedang menjelaskan pelajaran dan aku sendiri saat duduk di bangku SMP aku mengenal dengan adanya warung dan teme-temen yang sering nongkrong di tepi jalanan,aku bertemankan mereka yang hari- harinya hanya nongkrong di warung dan tepi jalanan yang hanya menghabiskan uang ,pagi,sore,mau sekolah selepas sekolah hanya nongkrong di warong kopi,semua itu aku lakukan sampai akhir SMP karna jiwaku membrontak nggak cocok dengan kehidupan seperti itu karna bagiku kebiasaan seperti ini tidak mempunyai masa depan cerah di samping itu orang tuaku juga tidak senag dengan kebiasanku tapi walaupun jiwaku dan orang tuaku sudah seperti itu aku masih nggak memperdulikan ,sumber aku mendapatkan uang sudah jelas dariorang tuaku dan sedikit lagi dari pemberian sepupuku keponakan dari Bapakku ,aku di beri uang oleh dia di karnakian dia kasihan ma aku dan sering juga karna aku di suruh dia beli barang dan kembalinya di kasihkan ke aku terkadang juga aku di suruh ke sawah mencari rumput buat makanan lembunya , karna pekerjaan sepupuku seorang sopir sehingga dia nggak sempat ngabil rumput untuk lembunya akhirnya nyuruh aku ,terkadang pula aku nolong dia ke sawah tanam jagung ngabil panenandan banyak lagi yang aku lakukan untuk itu dan dia ngasih aku uang seperti pekerja lainyaterkadang malah lebih dari pada pekerja pekerja lainya , semua uang yang aku dapat itu aku habiskan untuk hura- hura di warung saja.
Di akhir smp aku sudah nggak tahan lagi dengan kehidupanku yang hanya foya -foya akhirnya aku bilang ke ibuku kalo aku mau merubaah kebiasanku yang nggak baik, pada mulanya aku berbicara dengan ibuku yang aku pintak sekolah di luar kampong aku pintak di pindah ke jombang pada waktu itu tapi ibuku enggan melayan aku,aku memitak izin boliao dengan kata-kata:
aku :mak aku ngerti kaloselama ini pean nggak senang dengan kebiasaanku seandainya aku
miatak di pindah sekolah gitu gagaimana........?
ma :gak usah di sini saja .!wong bapakmu juga sudah tua
aku :tapi mak peyan sendiri pingin aku ngrubah sikapkebiasaanku yang buruk inikalao aku
masih sekolah di sini terus kemungkinan besar aku nggak bisa ngrubahnya makkarnaaku
masih sulit berpisah dengan mereka.
tapi walau aku sudah memberi penjelasan seperti itu ibuku tetap nggak ngasih izin ke aku ,setelah itu lebih-lebih aku duduk di bangku SMA kebiasaan burukku tambah parah hari-hari nongkrong nongkrong di tepi jalan dan nongkrong di warong sampai sekolahku tergganggu dan aku sering mbolos di sebabkan malam harinya aku begadang terus terkadang sampai pagi,aku gak tidur setiap hari jarang tidur di rumah aku tidur dimana-mana terkadang tidur di teras orang ,di rumahnya orang yang punya warung yang biasa aku nongkrong di situ pokoknya yang penting aku boeh tidur nggak peduli di mana tempatnya pagi -paginya aku telat bangun dan nggak pergi sekolah terkadang pergi sekolah jam kedua pernah juga aku mbolos hampir satu bulan.
Suatu saat ibuku kehilangan uang dan beliau nuduh aku yang ngambilnya tapi aku benar-benar tak mengambil uang itu tapi ibuku tetap ngotot bahwa aku yang ngambil,pagi aku baru sampai di rumah mengijakkan kakiku di pintu langsung aku di kejar ibuku dengan membawa air yang habis di pakai aku betapa terkajutnya air itu langsung di buang ke mukaku dengan berkata "dasaranak tak tau di untung "tapi aku tetap diam saja aku ngak berani melawan di samping itu pendiam sudah menjadi sifatku sejak kecil, sebetulnya aku memang marah tapi nggak berani melawan walaupun satu patah katapun dan akhirnya diam-diam aku pergi meninggalkan rumah sampai beberapa minggu selama aku nggak pulang aku singgah di rumah temenku dia ini masih termasuk famili juga tapi jarak rumah ini ngga jauh dari rumahku dan orang tuaku nggak tau kalau aku tinggal di situ akhirnya selama dua minggu mbakku baru mencari cari keberadaanku, waktu hujan rimis-rimis di cari juga kerumah itu rumah pada massa itu tengeh tutup mbaku panggil-panggil yang punya rumah pada masa itu aku sedang melihat televisi samar-samar aku dengar suara itu langsung aku masuk kedalam kamar dan temenku keluar membuka pintu kemudian di tdnya oleh mbaku tapi dia nggak mengaku kalau aku ada di dalamda akhirnya aku kasihan juga kemudian aku terpaksa pulang, selama aku nggak pulang kerumah akupun nggak masuk sekolah,setelah aku pulang kerumah besoknya aku mulai masuk sekolah di seolahan aku di panggil kepala sekolah ke kantor,di dalam situ sku di kasih tau kalau aku mau di keluarkan dari sekolahan slasanya karna aku sering mbolos,pada masa itu dah mau mengijak kelas 3SMA tapi Alhamdulillah..... pada masa itu aku ngak jadi di keluarkan di sebabkan kepala sekolahku ber belas kasihan ke aku di karnakan jasa dari orang Bapaku sehingga aku sekolah sampai lulus SMA.
selah lulus SMA aku melanjutkan belajar agama di pondok kediriselama sku di pondok sku kepikiran keluarga terutama Bapakku yang selama ini susah membiayaiku di benakku au ingin sekali membantunya meringankan beban keluarga skhirnya aku hanya betah di pondok selama satu tahun,ceritanya,pas ada liburan aku pulang selama seminggu aku di rumah massa aku mau balik aku minta pesangon beras sama duit setelah di bungkuskan beras aku bilang mintak duit tapi abukku marah-marah maunya nggak ngasih aku duit sambil ibukku ngomel-ngomel aku bilang aku nggak aan balik ke pondok sengan nada kasar dan aku melangkah keluar aku bingun aku aku pergi naik ankot tapi tak ada tujuan akhirnya aku sampai ke kota tuban di sana kau duduuuk ... derenung entah apa..? yang aku renungkan sehingga sore hari emudian aku balik ke rumah,selang beberapa bulan ngak ada kegiatan aku luahkan perasaanku yang kalut itu dengan temen-temenku dulu ,di samping itu aku berbincang dengan sepupuku skhirnya aku di kasih saran agar aku telpn ke Bapak kalau aku mau nyusul jadi TKI ke malaysia setelah Bapakku ngasih izin ke aku, aku langsung mengurus dokument-dokument yang mau di bawa masuk malaysia otomatis semua ini dengan bantuan sepupuku setelah semuany siap aku mau brangkat ibuku nggak meridloinya tapi aku tetap berangkat,pengalaman pertama aku masuk di malaysia pas pas di bandara sepang malaysia aku nggak lolos cekiing dari emigretien aku ken lokap selama tiga hari kemudian pagi-pagi aku di hantar balik ke indonesiasampai di juanda surabaya akunaik angguna ke bungorase aku naik bus pulang ke lamonganwaktu itu uangku hanya pas-pasan sampai rumah setelah aku di rumah selang satu minggu aku di hantar masuk lagi ke malaysia oleh ejen yang mengurusi aku pada kepergianku yang ke dua ini aku lolos dari pemeriksaan imigretion dan aku di jemput oleh sepupuku adiknya sepupuku yang sering nolong aku di rumah, aku di bawa ke tempat Bapakku aku di malaysia ini memakai visa pelancong bukan permit kerja otomatis akku disini nggak bisa tenang tidurnyapun sembunyi-sembunyi terkadang lobangan tanah,di hutan terkadang dlam tanki air dan di tempat-tempat yang kita bikin pokoknya nggak tenang husup pada massa itu selama setahun aku kerja di malaydia ini aku sakit-sakitan terus dan akhirnya aku pulang,selama di rumah aku ngisi waktu luangku dengan pergi ke pare kediri aku kursus di sana selama enam bulan ,setelah itu aku berusaha mencari kerta di indonesiadan akhirnya aku dapat kerja di bojonegoro sebagai sales,aku sebagai sales hanya kuat dua bulan saja sehingga aku jadi penganguran lagi beberapa bulan aku menganggur au mau masuk ke malaysia lagi jadi TKI tapi lewat jalor yang betul selama aku di malaysia dan punya permit kerja hanya bisa aku pakai setahun karna nggak dapat di sambung lagi katanya aku ngga lulus medical dan terpaksa aku harus pulang di rumah aku ngurus permit lagi jadi TKI dan iut ejen yang sama, pada waktu medical di indonesia aku ngak ada masalah apa-apa sampai di malaysia di sini udang-undangnya harus medical lagi di sini setelah ejenku melihat keberadaanku ejen itu telpon ke rumah setelah aku di medical ternyata aku nggak lulus, tap bapaku nggak mau putus asa masih berusaha supaya aku nggak pulang lagi ke indonesia akhirnya aku di bikinkan permit yang pakai pasportnya orang lain yang selama ini aku pakai otomtis nama di pasport itu bukan namaku asli tapi nama orang lain.
aku kenal dengan adanya Enterprenaur ritel ini di perkenalkan oleh temanku dengan adanya Enterprenaur ritel ini aku berharap ke pada diriku sendiri agar aku bisa merubah taraf hidupku yang kurang baik, dan menjadi pengusaha yang sukses yang bisa menciptakan lapangan kerja buat temen-temenku yang masih menganggur nggak ada kerjaan,dan orang-orang yang masih jauh di bawah emiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar